Minggu, 09 Desember 2012

Buatmu


                Salah satu kebahagiaan yang saya rasakan dalam  hidup selama ini adalah saat saya dikelilingi oleh orang – orang yang menyayangi saya. Mereka adalah orang – orang yang selama ini setia menemani saya dan ada disetiap suka maupun duka. Dila,Deli,Kiki dan Anti . Saya bersyukur memiliki mereka dan saya bersyukur Allah mempertemukan kami sehingga kami bisa seperti sekarang ini. Saling menyayangi seperti saudara kandung  yang terlahir dari rahim yang sama, saling mengingatkan saat diantara kami berjalan dijalan yang tak semestinya. Saya juga bersyukur memiliki teman – teman kelas yang baik dan bersedia menerima kekurangan saya. Wina, Bulbul, Bibip,dan Bia. Mereka adalah orang – orang yang tak pernah bosan mengingatkan saya tentang tugas kuliah, dan selalu memberikan keceriaan di tempatku menuntut ilmu selama ini. Mereka – mereka inilah yang turut andil dalam pengisian lembar – lembar kosong di buku harianku.
                Dila, sosok yang selalu menebarkan canda dan tawanya lewat kesleborannya dalam melakukan sesuatu. Miss telat mungkin julukan yang paling tepat untuknya. Namun Miss telat belumlah mewakili dirinya yang seutuhnya. Selain tukang telat, Dila juga pemenang dalam acara “Malas award” dia menempati urutan pertama dalam hal malas dan memalaskan orang. Namun dibalik semua itu dia menyimpan cita – cita yang mengagetkan seantero dunia. Dia bercita – cita menjadi seorang wanita karir disamping kegiatan bermusiknya. Entah karir apa yang akan dia tekuni suatu saat nanti, semoga terwujud.
Saya dan teman – teman lainnya sempat ragu akan cita – citanya yang berbanding terbalik dengan kondisinya sekarang. Sampai sekarang dia belum juga NASDEM. NASDEM adalah singkatan dari Partai NASional DEMokrat yang memiliki semboyan “Gerakan Perubahan”. Untuk itu saya selalu mengistilahkan perubahan dengan kata NASDEM, berhubung partai Nasdem lagi gencar ngiklan di Tv –Tv. Entah kapan Dila bisa memulai NASDEMnya, yang jelas saya akan selalu menunggu perubahan dan mendukung Dila untuk mendapatkan sesuatu yang baik.
Dan dua hari yang lalu saya tercengang saat Dia mengatakan bahwa dia tidak mau pulang ke kampung halamannya di Pare – Pare karena dia ingin bekerja dan mencoba hidup mandiri. Saat itu saya berpikiran bahwa dia mungkin ingin membuat sebuah band dan meluncurkan sebuah album religi local di Makassar karena sudah mendekatI bukan puasa gitu, tapi ternyata saya salah. Dila ingin bekerja di kantor, dan tidak tanggung – tanggung kantor yang dipilihnya adalah Bosowa. Ya, cita – citanya adalah bekerja di gedung pencakar langit dan di sebuah perusahaan terkenal. Saat itu saya tidak tahu untuk berkata apalagi. Saya hanya berpikir “Akhirnya…… NASDEM  juga “. Sayapun mendukungnya dengan memberikan kata – kata mutiara yang saya bajak dari beberapa referensi rahasia saya. Saya tidak melihat hasil apa dqri perubahannya itu, namun saya melihat niatnya terlebih dahulu. Karena ini adalah kejadian langka pemirsa…..
Selain menjadi wanita Karir, Dila juga ngebet sekali untuk bisa meng”KURUS”kan badannya, selama ini dia tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya yang dia nilai “GEMUK”. “Neng, mauka diet” adalah kalimat yang sering dia lontarkan kepadaku disetiap kesempatan. Tapi namanya juga Dila, niat diet tapi tidur 18 jam perhari, makan boleh sekali sehari, tapi tidurnya gak ampun, asal bau bantal ? mata langsung terpejam seketika. Bukan hanya itu, beberapa bulan lalu, dia ikutan jogging sama saya, Deli dan Bibip di Lapangan Karebosi. Tapii….baru dua putaran dia langsung berkata “Ayok pergi makan di depan SD ?”.
Lapangan Karebosi memang berada didepan SD Sudirman, yang didepan sekolah itu banyak penjual makanan dan minuman. Namun saya, bibip dan Deli tidak menghiraukan rengekan Dila. Kami melanjutkan jogging hingga 12 putaran. Betapa kagetnya kami saat menoleh kebelakang, Dila sudah tidak ada lagi. Kemanakah ia ? kami bertiga menyudahi jogging di pagi hari itu, dan memutuskan untuk mencari Dila disekitar Lapangan.
Namun ternyata kami mendapatinya tengah duduk santai di salah satu kursi tukang Pop Ice di depan SD, dengan 1 kantong  the sisri ditangan Kanannya, hape ditangan kirinya yang pastinya blits menyala pertanda dia sedang menjadi model the sisri amatiran dan tidak lupa Songkolo,donat jalangkote, serta bakwan di meja kecil dihadapannya. Ironis memang jika melihatnya,sempat terbesit niat untuk tidak mengakui Dila sebagai teman saat itu kalau ada orang yang  bertanya. “Dek itu temannya ya ?”, kami bakal bilang “Gak tau mas, gak kenal euww “ tapi niat itu kami batalkan karena mengingat semua kebaikannya selama ini saat kami berbuat anarkis di kost- annya. Dila selalu niat  diet tapi makan masih ON. Makannya diet yang selama ini dia jalani tidak pernah berhasil. Setiap dia ikut jogging dan berhasil lari dua putaran, berarti dia akan menghabiskan dua kantong the sisri. Demikian juga kalau dia berhasil lari tiga putaran, maka dia harus minum the sisri tiga kantung dan begitu seterusnyaaaaa….. tapi dia belum pernah berhasil lari sampai empat putaran, palingan tiga putaran, itu saja sudah kayak ikan Kehabisan air. Maklumlah Dila gitu loh, tiada hari tanpa keanehan. Eh ada cerita tentang temen – temenku yang lain loh..ini dia…
Beberapa hari yang lalu, Ujian Akhir Semester (UAS) telah usai, dan hari liburpun didepan mata. Saya dan teman – teman tidak mau melewatkan hari – hari terakhir di kota Makassar begitu saja. Kami akhirnya memutuskan untuk nonton “Snow White and the Huntsman” di XXI sebelum kembali ke kampong halaman masing – masing. Meskipun awalnya saya tidak setuju karena saya tidak suka dengan film drama, tapi berhubung semua orang berpihak pada Wina yang ngotot mau nonton si Snow White itu, ya sudahlah saya ikut mereka saja daripada saya nonton sendirian atau yang lebih parah lagi saya bakal dicabik – cabik oleh mereka karena saya pengen nonton film action. Oh iya yang ikut nonton saat itu cuma Saya, Deli,Dila, Wina, Bibip, Bia, Bulbul. Kiki dan si Anty Udin Kamseupay  tidak ikut karena ada sesuatu. Akan diceritakan di note yang berbeda…
Saat itu saya tidak bersemangat sama sekali  untuk nonton si Snow White. Ngantuk dan sok pernah nonton film itu menyebabkan keinginan saya untuk tidur di bioskop semakin besar, maklumlah kan filmnya sudah sering kita nonton di film – film cartoon saat kita masih berseragam merah putih atau bahkan saat kita masih TK, jadi kesannya film itu sudah tidak special lagi (sok tau). Yah tapi ternyata beda loh versi film cartoonnya sama yang saya tonton kemarin…
Namun di sela –sela menonton film itu, saya berpikir, “apakah kita masih bisa seperti ini lagi tiga atau empat tahun yang akan datang ? apakah kita masih bisa melihat wajah satu sama lain ? apakah kita masih bisa bersenda gurau seperti sekarang ini ?” pertanyaan itu terbesit didalam pikiran saya saat itu, saya melihat raut wajah mereka penuh dengan kebahagiaan. Yah meskipun cuman nonton bareng, sederhana memang tapi bagi saya itu sudah menjadi satu cerita diantara seribu cerita yang pernah kami ukir dalam suatu kitab persahabatan selama ini.
Tawa kecil hingga tetesan air mata terkadang mengalir dari pipiku saat saya mengingat hal lucu namun terkadang mengharukan tentang mereka, saya terkadang harus merelakan diri untuk ditertawakan oleh dinding – dinding kamar yang seakan bisu itu. Dinding itu tahu saat air mata keluar dari mataku, itu karena mereka.
                Salah seorang sahabat saya yang selalu khawatir,cemas, ketakutan dan menangis darah kalau saya sedang berada diluar rumah dan telat pulang atau lambat membalas smsnya adalah Deli. Deli yang selalu menegur saya kalau saya terkadang membuat kesalahan, selalu  mensupport saya saat saya down dan  tidak percaya diri dalam melakukan sesuatu. Yah meskipun terkadang dia menyebalkan karena selalu mengejek saya karena sampai detik ini saya belum punya pacar juga hahahha. Tenang Del, saya tidak mau cari pacar tapi calon suami (catet).
Selain itu, dia juga adalah pembajak hape terbaik dikelasnya. Dia selalu membaca sms –sms yang ada di hape tak berdosa milikku. Namun Dibalik kejahilannya, Deli si gadis manis dari provinsi tetangga (Mamuju, Sulbar)  ini adalah orang yang setia kawan (udah deh jangan senyum mesum gitu ). Dia selalu ada saat saya membutuhkannya. Beberapa hari ini, dialah yang menemani saya mencari rumah, berhubung kontrak kost-an saya yang sekarang ini sudah mau habis.
 Seluruh penjuru lorong di Abdesir, Batua Raya dan Toddopuli bahkan Antangpun saya telusuri demi mencari rumah yang sempurna. Dari yang berkisaran 4 jutaan sampai 18 juta per tahunpun kami datangi dengan percaya diri. Meskipun setelah itu kami hanya bilang “Non recommended ! “.
Selain itu, saya dan Deli ditambah Bibip memiliki hobi yang sama yaitu Jogging. Tempat Favorit yang kami jadikan tempat jogging adalah lapangan Karebosi yang juga dijadikan tempat berlatihnya Tim sepakbola PSM. Sampai – sampai saya yang buta tim sepakbola tahu nama pesepakbola PSM satu persatu. Ternyata jogging membawa berkah juga ya, hahahah. Itung – itung kenal tim sepak bolanya Makassar gitu. Came on Jufrii….euwww.
Selain Dila dan Deli, ada Kiki yang tak kalah hebatnya dalam menorehkan cerita indah didalam hidupku. Gadis pejuang yang berasal dari ibu kota ini mengalami Banyak kejadian aneh setiap  saya dan dirinya bersama. ibarat magnet, saya dan dia selalu tarik menarik untuk menciptakan suatu peneuan terbaru dalam bidang aneh dan keanehan salah satunya ialah Rundown acara kami sehari – hari yaitu : Bangun tidur, gossip sambil bersih – bersih kamar, gossip sambil siap – siap ke kampus, gossip dalam perjalanan ke kampus, belajar dengan elegan didalam kelas (tanpa gossip) , keluar kelas sambil bergosip, makan siang dikampus dengan bergosip, jalan ke kelas sambil bergosip, masuk kelas (diam tanpa gossip), pulang kampus naik motor berdua sambil bergosip, kerja tugas sambil bergosip, masak di dapur sambil bergosip, habis mandi sambil bergosip, sebelum tidur bergossip yang diselingi curhat wanita labil yang topiknya gak jauh – jauh dari “Angso”, anggota genk alay disalah satu Universitas yang….. samaaaa dengan kami.
 Untuk  topic curhatan palingan tentang “The Kokon”, cinta setengah hidupnya Kiki. Terkadang saya harus bisa menjadi Mario Teguh dadakan yang memberikan nasihat Bijak kepada Kiki yang tersandung permasalahan yang pelik yang hamper semua umat mengalaminya yaitu soal CINTA terpendingnya dengan si Kokon. Begitupun sebaliknya, Kiki pun terkadang menjadi malaikat dadakan saat saya mengalami hal serupa. Dan rundown terakhir setelah gossip yang dirangkaikan dengan curhat – curhatan  yaituuuuuu, tidur tanpa gossip. Itulah saya dan Kiki, setiap harinya hanya menciptakan dosa – dosa yang kami hasilkan dari gossip yang kadang sangat tidak penting untuk dibahas, tapi toh tetap kami gossipkan. Begitulah wanita, selalu mencari bahan pembicaraan untuk dikupas setajam SILETT. Aduh kok jadi Fenny Ross gini sih….
“Ngomong apa kalian he ?”  Anty Said.
“ jadi daritadi ndak mengertiko ?” menjawab serentak
“ iya He, Aku kan Udin !”
“Dasar Udin Kamseupay euww.“ (ngomong ala genk Lolypop) maklum kita juga termasuk orang-orang  yang sengaja dan secara sukarela menjadi korban sinetron ABG Putih Abu – abu. Jadi kita adalah korban sinetron Friksional, yang secara pasrah dan sukarela menjadi korban penyuntikan serum KAMSEUPAY didalam setiap detak jantung kami ini. Ceilehh..jadi korban sinetron aja bangga..
Dialog diatas memang belum disensor, banyak bahasa tambahan yang didapat Anti dari bumi Bantaengnya. Entah kenapa dia sangat suka menambahkan kata “He” disetiap kalimat yang dia ucapkan seperti “Mauka makan he ?”, “Mauko kemana he ?”, “Lapar ka he?”. Itulah beberapa kalimat yang memang sangat aneh untuk didengar oleh telinga – telinga yang masih berstatus waras (orang – orang diluar ruang lingkup kami tentunya). 
Anti yang lebih akrab dipanggil Udin ini  juga memiliki keahlian yang luar biasa dalam bisnis jual menjual barang. Banyak sudah korban rayuan dari Udin untuk membeli barang dagangannya, termasuk saya. Diantara mata kuliah yang diajarkan oleh dosen – dosen, hanya Advertizing saja yang nyantol di otaknya, karena mata kuliah Advertizinglah yang membuat Udin menemukan strategi jitu untuk mengiklankan barang jualannya dengan mulus *cuim tangan dosen Advertizing*  sehingga dia meraih penghargaan sebagai pengusaha muda tersukses tahun 2012 dan menyaingi Winda Nur Wahyuni sebagai juara bertahan pada tahun sebelumnya di acara “Jualan award” yang diadakan di Negara bagian Samata yang memiliki Universitas  terkenal yang menjadi pesaing Universitas Kairo di Mesir.  (OH MY GOD, SIAPA YANG BUAT TULISAN INI, SUNGGUH LEBAY DIRIMU ANAK MUDA )
                 Saya masih ingat, pada semester empat ini, dosen Komunikasi Massa yang tidak lain dan tidak bukan adalah Pak KHalik yang cerdas sekali. Saat itu Pak Khalik mengadakan mid semester dengan memberikan soal sebagai berikut :
1.       Sebutkan dan jelaskan hal – hal yang anda ketahui tentang komunikasi Massa ?
2.       Sebutkan dan jelaskan hal – hal apa saja yang belum anda ketahui tentang Komunikasi Massa ?
Pak Khalik hanya memberikan dua pertanyaan sederhana dan beliau menyuruh kami menuliskannya diselembar kertas. Namun apa yang terjadi ? Udin bertanya kepada saya, “ Apa jawaban nomor satu he ? Apa yang saya tau ini he ?”.
Pertanyaan yang mengejutkan sekaligus menggelikan, yang ternyata bukan hanya Udin saja yang bertanya hal demikian. Dila pun bertanya hal yang sama kepada saya, yang kebetulan saya diapit oleh dua orang aneh  itu. Saya hanya tertawa dan balik bertanya “Apa yang ko tau Dil, Din ? “
“Ndak sa tau apa di ?” kata Dila
“Iyo, saya juga ndak tau he ?” tau kan siapa yang ngomong kalo ada “He” nya dibelakang.
“Astaga, begini saja ndak ko tau, yang ko tau saja ndak ko tau apalagi yang ndak ko tau ? apa mau ko isi ini kalo begini mi ? makannya dengarkan kalo dosen menjelaskan !” acting marah.
“iya pale, besok – besok saya dengarkan tapi liatka dulu punyamu.” Kata Dila dan Udin.
Dannnnn sayapun dengan sukarela memberikan contekan kepada mereka. Yah meskipun sebenarnya ini adalah jalan sesat, tapi sebagai teman yang baik, saya harus bekerja sama meskipun ujung – ujungnya sesat bersamaan. Jalan yang kita tempuh memang terkadang sesat, namun kami tersadar dan kembali ke jalan benar….kalau sadar ji hehehhehe.
Mereka memang aneh, tapi mereka limited edition, tidak sembarang orang  bisa memiliki mereka, hanya orang – orang beruntung yang dapat memiliki mereka. Dan yang paling penting adalah, mereka beruntung memiliki teman, sahabat, saudara dan apapun namanya seperti saya, karena saya sama langkanya seperti air yang jatuhnya ke atas. Emang ada ? hahahahha WRONG WAY !. Selamat ya Deli,Kiki,Dila, Udin,Bibip,Wina,Bulbul,Bia yang bisa punya teman langka kayak saya.
by : @ddtia_





Tidak ada komentar:

Posting Komentar